Zodiak Batak,Inilah Sifat Dan Karaktermu Menurut Primbon Parmesana

 Wargabatak.Zodiak Batak,Inilah Sifat Dan Karaktermu Menurut Primbon Parmesana.Jika Dalam Horoskop maupun Ramalan bintang,pada Umumnya kita sering Menemukanya pada Ramalan Zodiak Yang Berasal Dari Yunani. Seperti;Cancer,Leo,aquarius,Capcricon,Gemini,taurus,sagitaurus,Dan aries.Namun Selain Nama-nama Zodiak tersebut,Orang Batak juga memiliki Daftar Ramalan Bintang atau Naskah kuno Parhalaan yang disebut dengan parmesana.

Primbon Batak ini akan menerangkan Berbagai Sifat Maupun Karakter serta peruntungan,Karir Maupun Jodoh sebagaimana yang biasa di jelaskan Pada Primbon zodiak Nama-nama Diatas.

Ramalan batak ini didasarkan Pada tanggal lahir seseorang.Ternyata Nenek Moyang orang batak dulunya Sudah Mengenal dan mengetahui tentang perkiraan Rasi bintang seperti yang ada Pada Negara yunani Maupun china.Zodiak Maupun shio sering Digunakan Sebagai Bahan ramalan terhadap Masa depan Seseorang.

Melansir Dari Berbagai Sumber Zodiak Batak,Awalnya Dari hasil penelusuran tokoh yang sering memakai nama samaran Mamak Sulto ini, ada strata ilmuwan Batak. Stratifikasi intelektual atau tingkatan cendekiawan dalam susunan masyarakat Batak dahulu terdiri dari Guru, kemudian Datu, dan terakhir Ompung atau Ompu.

Zodiak Batak,Inilah Sifat Dan Karaktermu Menurut Primbon Parmesana
Parmesana(Primbon suku Batak


”Predikat Keguruan seseorang diperoleh dari pengamatan dan penelitiannya, kemudian mengajarkan kepada para Datu. Seorang Datu dipercaya sebagai manusia yang sarat dengan pengalaman, perguruan, maupun ilham yang diperoleh.


Sedang Ompu diakui otoritas dan kebenaran kata-katanya, pengaruhnya terutama kepada keturunan dan generasi di belakangnya,” kata Dr Sudung. Jumlah Guru lebih sedikit, sedang jumlah Datu lebih banyak.


Beberapa Guru yang populer abad ke-16 di kalangan orang Batak antara lain Guru Tinandangan, Guru Hatia Bulan, Guru Ramiti, Guru Mangaloksa, Guru Manomba Bisa, Guru Patimpus, Guru Sananga Diaji, Guru Humundul, Guru Tatea Bulan, Guru Somalaing, dan beberapa lagi.


Sedangkan para Datu terdapat pada setiap induk marga, di antaranya Datu Pulungan, Datu Dalu, Datu Parmanuk Holing, Datu Mallatang Malliting, Datu Boru Sibaso Bolon, Datu Horbo Marpaung, Datu Jolma So Begu, Datu Parpansa Ginjang, dan lainnya. ”Ada juga Datu yang dibangkitkan menjadi Guru, sehingga memperoleh kedua predikat kebolehan itu,” kata Dr Sudung yang juga mantan wartawan ini.


Semua sumber ilmu pengetahuan guru dalam buku (pustaha) berawal dari Mulajadi Nabolon, yang mereka tulis sendiri dan ditambah hasil penemuan dan pengalaman baru. Ilmu itu diajarkan terbatas kepada para muridnya, terutama pada Datu. Juga ditulis dalam Buku Pustaha masing-masing guru.


Salahsatu buku penting menyangkut ’Tingki’ (waktu), yang disebut parhalaan. ”Hampir semua guru memilikinya, dan juga digunakan para Datu setiap kerajaan. Terakhir, banyak para guru menyalinnya dan diberikan kepada para ’Datu’ untuk digunakan,” jelas Dr Sudung.


Mencermati berbagai sumber terutama dari bagian buku Pustaha, tulisan orang-orang Eropa/laporan mereka serta keterangan para orang tua, kesadaran orang Batak tentang Tingki (masa atau waktu) sudah sangat tinggi. ”Tingki atau waktu dalam satu hari pada awalnya terdiri dari 5 fase,”jelas Dr Sudung.

Yakni Sogot, kemudian menjadi Pangului, selanjutnya Hos, kemudian Guling, dan terakhir Bot. Setelah disadari pembagian itu hanya terjadi di siang hari, maka guru lainnya mencatat waktu malam, yakni samon, sampinodom, tonga, tahuak manuk, dan terakhir torang. Begitulah sirkulasi seterusnya kembali sogot, pangului, hos, guling, bot, samon, Sampinodom, tonga, tahuak manuk, dan torang.


Terakhir para Guru dan Datu Jenius mengadakan pertemuan dan menyepakati, satu hari adalah 24 jam. Dan untuk siang hari, pembagian waktunya yakni Binsar mataniari pukul 6, Pangului pukul 7, Tarbakta pukul 8, Tarbakta Raja pukul 9, Sagang pukul 10, Humara Hos pukul 11, Hos Ari pukul 12, Guling pukul 13, Guling pukul 14, Dua Gala pukul 15, Sagala pukul 16, dan Bot Ari pukul 17.


Kemudian untuk malam hari dibagi sebagai berikut, Sundut Mataniari pukul 18, Samon pukul pukul 19, Hatiha Mangan pukul 20, Tungkap Hudon pukul 21, Sampinodom pukul 22, Sampinodom na bagas pukul 23, Tonga Borngin pukul 24, Haroro ni Panangko pukul 1, Tahuak Manuk Sahali pukul 2, Tahuak Manuk Paduahon pukul 3, Buha-buha Ijuk pukul 4, Torang Ari pukul 5.


”Dari pengamatan berikutnya, perbedaan antara hari demi hari disebut dalam istilah perkiraan 1 minggu, sebagaimana terdapat pada kalender Julian,” kata Dr Sudung. Hari Minggu disebut orang Batak Artia. Senin dinamai Suma, Selasa dinamai Anggara, Rabu disebut Muda, Kamis dinamai Boraspati, Jumat disebut Singkora, dan Sabtu disebut Samisara.


Uniknya, kata Dr Sudung lagi, kalau bangsa-bangsa lain memberi nama hari untuk setiap minggu itu sama, maka orang Batak, dari pengamatan dan pengalamannya, hari demi hari dalam setiap minggu ada perubahan. Karena itu, meski dasar-dasar hari itu sama, namun pada minggu kedua, nama hari berubah. Misalnya, hari Minggu pada minggu kedua dinamai Artia ini Aek, Senin disebut Suma Mangodap, Selasa dinamai Anggara Sampulu, dan seterusnya.


Yang istimewa, para Guru Batak zaman dulu menyadari bahwa setiap tanggal 15 pertengahan bulan adalah Bulan Purnama. Sehingga setiap hari tanggal pertengahan bulan tetap nama harinya, yakni dinamakan Tula.


”Mereka telah menyadari, bahwa rata-rata setiap bulan terdiri dari 4 minggu, dengan setiap hari diberi nama dengan 30 nama hari, dan ada 12 bulan dalam setahun. Mereka juga menyadari adanya tahun kabisat,” jelasnya.


Pengalaman mereka, dari 30 tahun ada 19 kali menggunakan Parhalaan dengan perkiraan hari 354 hari dalam setahun, dan 11 kali dalam 30 tahun menggunakan hari 355. Sehingga dalam penggunaan Parhalaan, dipakai adanya bulan 13 untuk penetapan hari/bulan/tahun. Dengan Parhalaan 2 jenis, yaitu satu yang bulannya 12 satu tahun, dan satu lagi untuk tahun kabisat dengan perkiraan bulan ke-13 dari 30 tahun itu. Sedang rata-rata seluruh bulan tetap dihitung 30 hari.


Perhitungan tahun Batak atau permulaan Tahun Batak dimulai saat terbenamnya Bintang Orion di ufuk Barat, atau saat terbitnya Bintang Scorpio (Hala) di langit sebelah Timur. ”Dengan demikian, tergambar hubungan Bulan-Bintang-Bumi, dan Matahari dengan manusia yang menghuni bumi,” jelasnya.


Para Guru dan Datu Batak juga menyadari perubahan musim kemarau dan musim penghujan serta musim pancaroba (peralihan). Itulah yang menjadi dasar dan pedoman untuk melakukan penanaman padi, penangkapan ikan, perburuan, maupun peperangan, serta pengaruh terhadap kesehatan dan penyakit.


Dalam astrologi Yunani yang banyak dianut dunia internasional, zodiak lebih dikenal nama-nama Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricoren, Aquarious, dan Pisces. Sedangkan di tanah Batak, zodiak atau Parmesana-12 dikenal dengan nama-nama: Marhumba Periuk (simbol hudon), Mena (simbol ikan), Gorda (simbol kambing), Marsoba (kupu-kupu), Nituna (cacing), Makara (kepiting), Babiat (singa), Hania (elang), Tola (pohon), Martiha (batu), Dano (air), dan Harahata (kodok).


Zodiak Yunani dan Parmesana-12 ada kemiripan dalam tanggal, tapi tetap berbeda meski tipis. Misalnya kepiting dalam astrologi Yunani adalah yang lahir tanggal 21 Juni-21 Juli. Sementara dalam Parmesana-12, makara (kepiting) adalah orang yang lahir tanggal 19 Juli-20 Agustus.


”Waktu atau partingkian bagi manusia yang kurang menyadari, terasa lama. Tetapi setelah dilalui, terasa singkat ketika tiba-tiba menyadari bahwa pagi telah berganti siang, dan gelap mulai menjelang malam, dan yang terjadi adalah penyesalan. Menyadari hal itulah, maka orang Batak tempo dulu pergi marguru atau mangalualu (bertanya) kepada Datu,” jelas Dr Sudung Parlindungan kepada METRO.


Oleh Datu, ditiliklah rasi bintang kelahiran seseorang dan diperkirakan dengan futurologi masa dulu, apa dan bagaimana dia, sesuai kemampuan terbatas sang Guru atau Datu meramalkannya. ”Benar tidaknya, terserah kepada masing-masing orang Batak tempo Dulu Kata Dr Sudung.Berikut ini Adalah;

Zodiak Batak,Inilah Sifat Dan Karaktermu Menurut Primbon Parmesana


1.Marhumba (Periuk)


Kelahiran 9 Februari sampai 10 Maret dilambangkan dengan simbol hudon atau dalam bahasa ramal Marhumba Periuk. Ini mempunyai sifat sosial, umumnya mereka mudah menyesuaikan diri dengan orang lain.Banyak taktiknya dan disukai orang lain. Hanya saja sering pelupa, sehingga sering dianggap sebagai orang yang ingkar janji. Cocok menjadi guru, datu, dan tabib.


2.Mena(Ikan)


Kelahiran 11 Maret sampai 12 April dilambangkan dengan simbol ikan (mena), mempunyai sifat suka mengalah, lincah, dan agak kikir serta suka bergaul dan rukun. Keberuntungannya cenderung menyukai perdamaian daripada keributan. Cocok menjadi seniman, sopir.


3.Gorda(Kambing)


Kelahiran 13 April sampai 14 Mei dilambangkan dengan simbol kambing (gorda) mempunyai sifat agak cengeng dan suka akan hal-hal baru. Daya pikirnya luas dan selalu ingin berkembang dan liar. Sifat pantang mundurnya menyebabkan dia dapat menjadi pemimpin yang sukses. Cocok menjadi pegawai, guru, Datu, pengembara, wartawan, tentara.


4.Marsoba(Kupu-Kupu)


Kelahiran 15 Mei sampai 16 Juni disebut Marsoba, dilambangkan dengan simbol kupu-kupu. Mempunyai sifat sabar, telaten, dan lamban menyesuaikan diri. Ia pemikat yang jitu. Tapi kalau sudah marah, bisa frustasi dan hancur-hancuran. Dia pandai berhemat, tetapi kalau menginginkan sesuatu tidak menanggung resiko apapun. Cocok menjadi seniman, perawat, juru runding, pemasaran, dan pengusaha.


5.Nitina(Cacing)


Kelahiran 17 Juni sampai 18 Juli disebut Nituna, dilambangkan dengan cacing. Mempunyai sifat sosial. Sifatnya yang kurang baik adalah pendapatnya yang sering berubah dengan kata lain tidak berpendirian tetap. Tetapi daya pikirnya luas dan jiwanya selalu hidup tak senang pada perubahan baru. Cocok menjadi pionir, serdadu, polisi, perencana, dan pelaut.


6.Makara(Kepiting)


Kelahiran 19 Juli sampai 20 Agustus, disebut Makara, dilambangkan dengan simbol kepiting. Mempunyai perasaan sangat halus dan suka menyendiri. Sifat penyayangnya amat besar, terutama terhadap binatang. Golongan ini tidak senang foya-foya, lebih senang hidup di rumah daripada bepergian. Cocok menjadi serdadu, penyawah, saudagar, tabib, dan rohaniawan.


7.Babiat(Singa)


Kelahiran 21 Agustus sampai 22 September disebut Babiat, dilambangkan dengan singa. Ia bersifat jujur, pemberani, dan terus terang. Karena itu di mana-mana ia dipercaya orang. Sayangnya dia sangat mudah naik darah walaupun cepat juga menjadi baik. Cocok menjadi serdadu, guru, Datu, pendekar, dan pelopor.


8.Hania(Elang)


Kelahiran 23 September sampai 24 Oktober, disebut Hania dilambangkan dengan simbol elang yang berarti kesucian. Sifatnya yang tampak adalah kritis, jadi cocok kalau jadi kritikus. Dia tidak mau menerima apa saja yang diterangkan seseorang dan pekerjaannya selalu rapi. Golongan ini tidak senang menonjolkan diri di depan umum, dan firasatnya amat tajam. Cocok menjadi pedagang, saudagar, pelaut, dan pionir.


9.Tola(Pohon)


Kelahiran 25 Oktober sampai 26 November disebut Tola, dilambangkan dengan pohon. Biasanya tidak mudah tersinggung. Perasaannya halus. Dalam mengambil keputusan kadang-kadang tampak lambat sehingga sukar dipengaruhi. Kurang pandai menyesuaikan diri dalam pergaulan dan senang berpakaian indah. Cocok menjadi guru, petani, padri, tabib, dan pimpinan.


10.Martiha(Batu)


Kelahiran 27 November sampai 28 Desember dinamai Martiha, dilambangkan dengan simbol batu. Mempunyai semangat kuat dalam menempuh segala hal. Sifatnya yang agak aneh ialah sering merahasiakan sesuatu dan tertutup. Biasanya tabah dalam menghadapi segala rintangan. Ulet dan tidak suka bersenda gurau. Cocok menjadi datuk, pendekar, peneliti, serdadu.


11.Dano(Air)


Kelahiran 29 Desember sampai 30 Januari disebut Dano, dilambangkan dengan air. Mempunyai sifat berani mengadu untung. Biasanya mempunyai tubuh yang kuat hingga cocok menjadi olahragawan. Cerdas dan rajin bekerja. Berjiwa sosial tinggi tetapi kadang-kadang sombong. Cocok menjadi rohaniawan, tabib, guru, intelijen.


12.Harahata(Kodok)


kelahiran 31 Januari sampai 8 Februari disebut Harahata, disimbolkan dengan kodok, mempunyai sifat tekun mengerjakan sesuatu, pantang mundur. Tetapi ia tidak mudah percaya akan omongan orang. Cocok menjadi penyanyi, sastrawan, pengarang, budayawan, wartawan, penulis.


Itulah Daftar Nama-nama Pesana Zodiak atau Ramalan Hiroskop Berdasarkan Tanggal Kelahiran Dalam Suku Batak.


Selain Artikel Diatas,Bagi Kamu Yang sedang Mencari Berbagai Jenis Kata-kata Dalam Bahasa Batak Yang Disertai Dengan Arti Lengkapnya Bisa Juga Dengan Cara Membaca Judul Tulisan Dari Artikel Berikut Ini:

 Selain Artikel Diatas,Bagi Kamu Yang sedang Mencari Berbagai Jenis Artikel seputar Suku Batak Yang Disertai Dengan Cerita Lengkapnya Bisa Juga Dengan Cara Membaca Judul Tulisan Dari Artikel Berikut Ini:Daftar Artikel Yang Membahas Topik Tentang Seputar Suku Batak,


Posting Komentar

Silahkan Berikan Komentar Maupun Kritik Yang Membangun Dilarang Meninggalkan Komentar Yang Bersifat Asusila,Narkoba,Mari Hormati Ras,Agama,Dan Budaya.
👋HORAS👋

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak